SOSIALISASI UN SD/MI TAHUN 2013

Foto dari facebook.com/un.sdgarut

Kegiatan belajar mengajar semester satu untuk SD/MI tahun pelajaran 2012-2013 telah usai. Setiap sekolah/madrasah di tingkat dasar telah menyelesaikan kegiatan akhir semester, yaitu berupa kegiatan UAS dan bahkan ada yang mulai membagikan rapot kepada siswa-siswanya.

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, setiap akhir semester satu atau menjelang semester dua, khususnya guru-guru kelas VI SD/MI selalu mengikuti pelatihan pendataan peserta UN. Pelatihan ini diselenggarakan pihak Kemdikbud kabupaten dan seksie Mapendais kabupaten.

Pelatihan ini bertajuk sosialisasi. Artinya bahwa dalam pelatihan ini tak hanya fokus melakukan pembimbingan dalam mengoperasikan aplikasi pendataan, namun juga dilakukan penjelasan-penjelasan tentang sistem dan perkembangan-perkembangan pendidikan, khususnya pendidikan dasar. Selain itu juga, metode pendataan siswa tak lepas dari pembahasan. Siswa calon peserta UN tahun ini haruslah benar-benar valid. Mulai dari keadaan silsilah siswa, yaitu keadaan keluarganya, dokumen kelahiran yang bisa dipertanggung jawabkan, dan sampai pada jumlah saudaranya.

Ada peningkatan kualitas pendataan pada tahun ini. Salah satu diantaranya adalah adanya sistem aplikasi pendataan online dengan menggunakan user lokal atau sekolah masing-masing. Dengan demikian maka setiap sekolah/madrasah dapat menginput data secara langsung ke database server kabupaten. Sehingga proses pendataan dimungkinkan menjadi lebih cepat. Selain itu juga, pihak sekolah/madrasah memiliki tanggung jawab yang penuh atas validitas data yang diinputnya.

Meskipun sosialisasi semacam ini sudah berulang kali diselenggarakan, namun masih ada saja kendala yang timbul. Selain disebabkan oleh adanya faktor non teknis yang mengganggu jalannya proses sosialisasi, seperti padamnya listrik ketika sosialisasi di MI Negeri 1 Ngamplang, kompetensi yang dimiliki setiap operator sekolah pun tidaklah merata. Masih banyak guru-guru yang menjadi operator pendataan tidak begitu faham dalam mengoperasikan aplikasi. Semoga saja hal ini tidak menjadi penghambat bagi siswa untuk mendapatkan salah satu haknya, yaitu mengikuti Ujian Nasional (UN).