Prestasi Siswa adalah Prioritas Utama

Penyusunan administrasi dalam suatu sistem pendidikan dinilai sangat penting. Tentu saja hal ini substansinya dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian, diharapkan prestasi demi prestasi dapat dengan mudah diraih para siswa.

Fenomena yang terjadi dalam pedidikan nasional  akhir-akhir ini cukup memprihatinkan. Contohnya saja di media-media masa maupun elektronik, banyak diberitakan tentang tindakan-tindakan siswa yang tak sesuai dengan norma kepatutan maupun hukum. Hal tersebut mendapat respon cepat dari pemerintah. Berkaitan atau tidak, kurikulum baru pun segera diluncurkan. Dan dalam kurikulum baru ini, lebih menitikberatkan pada pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa.

Untuk setiap pergantian kurikulum, biasanya diiringi dengan tata cara penyusunan administrasi yang baru pula. Dengan demikian guru harus dapat mengikuti pembaruan tersebut. Dan salah satu upaya guru untuk dapat menyusun administrasi pembelajaran yang baru adalah dengan mengikuti pelatihan. Dan biasanya pula, waktu-waktu pelatihan itu bersamaan dengan waktu jam pelajaran di sekolah/madrasah. Sehingga dengan demikian, program yang telah disusun sebelumnya oleh sekolah/madrasah, menjadi tidak terganggu.

Lalu, sejauh mana peran penyusunan administrasi pembelajaran dalam meningkatkan prestasi siswa? Secara prinsip, penyusunan administrasi pembelajaran adalah sepenuhnya tanggung jawab lembaga penyelenggara pendidikan. Dalam hal ini tentu saja sekolah ataupun madrasah. Dan bukan justru malah sekolah/madrasah diharuskan membeli format-format susunan administrasi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh pihak-pihak yang "berkepentingan".

Oleh karena format-format administrasi pembelajaran bukan dibuat sekolah/madrasah, maka guru perlu mempelajarinya. Dalam proses mempelajari administrasi inilah yang justru mengganggu substansi proses pencerdasan siswa. Yang pada akhirnya, penyusunan administrasi malah menyita waktu guru dalam mempersiapkan materi pembelajaran. Dan dengan demikian dapat dipastikan akan menurunkan mutu pendidikan.

Mudah-mudahan saja pada kurikulum baru nanti ada bukti nyata memprioritaskan prestasi siswa. Sehingga mutu pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.